Selasa, 11 Agustus 2009

mekanisme produksi

PENDAHULUAN
Produksi merupakan aktivitas ekonomi yang sangat menunjang kegiatan konsumsi. Tanpa kegiatan produksi, konsumen tidak akan dapat mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah mata rantai yang saling berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan . Produksi juga merupakan kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Secara teknis produksi adalah proses mentransformasi input menjadi output tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas .
At-Tariqi mengeksplorasi tentang produksi sebagai bagian dari kajian ekonomi dalam Islam. Ia mengelaborasi pembahasan produksi dalam Islam secara detail dan gamblang. Ia juga menyebutkan jenis-jenis yang diharamkan dalam ekonomi Islam, seperti riba, bay’ al-gharar, suap, pencurian, spekulasi, dan perjudian. Seperti halnya konsep kepemilikan, produksi dalam ekonomi Islam juga menuntut dipenuhinya prinsip keseimbangan antara dua kepentingan, umum dan khusus.


PEMBAHASAN
Pengertian Produksi
Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen. Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
• komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal?
• komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi serendah mungkin?

Faktor-Faktor Produksi.
Faktor-faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.
A. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
• Tanah, tumbuhan, hewan.
• Udara, sinar matahari, hujan.
• Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.
B. Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:

a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
a. Sumberdaya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan menurut:
1. Kegunaan dalam proses produksi.
a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
b) Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2. Bentuk Modal
a. Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
b. Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
C. Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
Perilaku Produksi Dalam Islam
Muhammad (2004) berpendapat bahwa sistem ekonomi Islami digambarkan seperti bangunan dengan atap akhlak. Akhlak akan mendasari bagi seluruh aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas ekonomi produksi. Menurut Qardhawi dikatakan, bahwa
“Akhlak merupakan hal yang utama dalam produksi yang wajib diperhatikan kaum muslimin, baik secara individu maupun secara bersama-sama, yaitu bekerja pada bidang yang dihalalkan oleh Allah swt, dan tidak melampaui apa yang diharamkannya.” (Dalam Muhammad, 2004)
Meskipun ruang lingkup yang halal itu sangat luas, akan tetapi sebagian besar manusia sering dikalahkan oleh ketamakan dan kerakusan. Mereka tidak merasa cukup dengan yang banyak karena mereka mementingkan kebutuhan dan hawa nafsu tanpa melihat adanya suatu akibat yang akan merusak atau merugikan orang lain. Tergiur dengan kenikmatan sesaat. Hal ini dikatakan sebagai perbuatan yang melampaui batas, yang demikian inilah termasuk kategori orang-orang yang zalim.
Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah: 229)
Seorang produsen muslim harus berbeda dari sistem konvensional yang tidak memperdulikan batas-batas halal dan haram, mementingkan keuntungan yang maksimum semata, tidak melihat apakah produk mereka memberikan manfaat atau tidak, baik ataukah buruk, sesuai dengan nilai dan akhlak ataukah tidak, sesuai dengan norma dan etika ataukah tidak. Akan tetapi seorang muslim harus memproduksi yang halal dan tidak merugikan diri sendiri maupun masyarakat banyak, tetap dalam norma dan etika serta akhlak yang mulia.
“Seorang muslim tidak boleh memudharatkan diriya sendiri dan orang lain, tidak boleh memudharatkan dan saling memudharatkan dalam islam. (Ibid, Fatwa kontemporer, Jilid I, h. 645-669).
Barang siap dalam Islam yang memprakasai suatu perbuatan yag buruk, maka baginya dosa dan dosa yang mengerjakannya sesudahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah dari Jarir)
Sangat diharamkan memproduksi segala sesuatu yang merusak akidah dan akhlak serta segala sesuatu yang menghilangkan identitas umat, merusak nilai-nilai agama, menyibukkan pada hal-hal yang sia-sia dan menjauhkan kebenaran, mendekatkan kepada kebatilan, mendekatkan dunia dan menjauhkan akhirat, merusak kesejahteraan individu dan kesejahteraan umum. Produser hanya mementingkan kekayaan uang dan pendapatan yang maksimum semata, tidak melihat halal dan haram serta tidak mengindahkan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh agama. (Muhammad. 2004).
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa norma dan etika seorang produsen muslim adalah:
1. Norma Produsen Muslim
• Menghindari sifat tamak dan rakus
• Tidak melampaui batas serta tidak berbuat zhalim
• Harus memperhatikan apakah produk itu memberikan manfaat atau tidak, baik ataukah buruk, sesuai dengan nilai dan akhlak ataukah tidak, sesuai dengan norma dan etika ataukah tidak.
• Seorang muslim harus memproduksi yang halal dan tidak merugikan diri sendiri maupun masyarakat banyak, tetap dalam norma dan etika serta akhlak yang mulia.
2. Etika Produsen Muslim
• Memperhatikan halal dan haram.
• Tidak mementingkan keuntungan semata.
• Diharamkan memproduksi segala sesuatu yang merusak akidah dan akhlak serta segala sesuatu yang menghilangkan identitas umat, merusak nilai-nilai agama, menyibukkan pada hal-hal yang sia-sia dan menjauhkan kebenaran, mendekatkan kepada kebatilan, mendekatkan dunia dan menjauhkan akhirat, merusak kesejahteraan individu dan kesejahteraan umum.
Proses Produksi
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan produksi.
Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi
Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah :
1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah distandardisir.
2. Menggunakan product lay out atau departementation by product.
3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines)
4. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi.
5. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6. Tenaga kerja sedikit
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil
8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak
9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment ) menggunakan ban berjalan ( conveyor ).
Kebaikan proses produksi terus-menerus adalah :
1. Biaya per unit rendahbila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Sedangkan kekurangan proses produksi terus-menerus adalah :
1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah :
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan.
2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis.
4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
7. Persediaan bahan mentah tinggi
8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).
9. Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah :
1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan,
• Process lay out
• Mesin bersifat umum (general purpose machines)
• Sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.
2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum.
3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah :
1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan.
2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.
Fungsi Produksi Dua Input Variabel (Analisis Jangka Panjang)
Dalam proses produksi yang menggunakan dua input variabel, alat analisis yang digunakan untuk melihat hubungan fungsional antara output dan input adalah garis isoquant. Garis Isoquant adalah garis yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi 2 input yang menghasilkan jumlah produksi (output) yang sama besar.
Garis isoquant adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli produsen pada tingkat dana yang tertentu dan harga input yang tertentu pula. Garis isocost ini menunjukkan batas (constraint) beberapa jauh produsen dapat membeli input yang dibutuhkan.
Kombinasi input yang optimal dalam artian kombinasi yang menghasilkan output maksimum dengan dana tertentu atau kombinasi yang memerlukan pengeluaran terkecil untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, terjadi pada waktu garis isoquant tetap bersinggungan dengan garis isocostnya atau pada waktu .
Berbagai titik kombinasi input yang optimal yang terjadi pada berbagai kemungkinan tingkat dana yang tersedia, kalau dihubungkan dengan antara yang satu dengan yang lain diperoleh garis perluasan perusahaan (expantion path). Titik-titik kombinasi yang terdapat sepanjang gari ini akan dipilih produsen apabila ia ingin memperluas usahanya.
Dalam fungsi produksi yang menggunakan dua input variabel ada sebuah bentuk fungsi yang sangat unik, yaitu fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi ini homogen dan dapat bersifat menurun, tetap dan menarik. Kelebihan dari fungsi produksi model Cobb-Douglas adalah mudah dapat mengetahui aspek-aspek produksi marjinal, produksi rata-rata tingkat kemampuan marjinal penggunaan input dan efisiensi proses produksi secara keseluruhan.
Kurva Isoquant
Isoquant adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang menunjukkan kombinasi dua (atau lebih) masukan yang akan menghasilkan produk dalam jumlah yang sama.
Untuk kondisi pasangan dua jenis masukan (tenaga kerja dan modal), bentuk hipotesis dari kurva isoquant ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. Besarnya slope dari kurva isoquant menunjukkan tingkat substitusi marjinal teknis antara kedua jenis masukan (marginal rate of technological substitution).

Kurva Isoquant

Apabila titik-titik pada berbagai kurva isoquant yang berbeda yang memberikan slope terbesar dihubungkan, maka diperoleh garis OABCR seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. Dengan cara yang sama, apabila titik-titik pada kurva isoquant tersebut yang memberikan slope terkecil dihubungkan, maka diperoleh garis ODEFR’.


Ekspansi Optimal

Dengan demikian, perusahaan sebaiknya menggunakan kombinasi tenaga kerja-modal yang optimal, yaitu antara titik A dengan titik D (untuk isoquant Q1), atau antara B-E (untuk isoquant Q2), atau antara C-F (untuk isoquant Q3). Daerah ini disebut dengan daerah kombinasi masukan yang ekonomis.
Kurva Isocost
Isocost adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang menunjukkan kombinasi dua (atau lebih) masukan yang akan memberikan jumlah total biaya yang sama. Untuk pasangan jenis masukan labor-capital, gambar 2-3 dan 2-4 berikut menunjukkan contoh dari kurva isocost. Pada gambar tersebut, garis t-t’ menunjukkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi tenaga kerja-modal yang memberikan total biaya yang dikeluarkan untuk kedua jenis masukan tersebut sama besar.
Optimasi Kapasitas Produksi
Untuk menentukan besarnya kapasitas produksi yang paling optimal, perusahaan dapat memperolehnya dengan cara melakukan “overlay” antara kurva isocost dengan variasi kurva-kurva isoquantnya. Hasilnya adalah seperti ditunjukkan dalam gambar 2-4.
Pada kondisi ini, keadaan optimal dicapai pada titik E (yaitu untuk kapasitas produksi sebesar Q2), karena pada saat tersebut slope dari kedua kurva (kurva isocost dan kurva isoquant Q2) berimpit. Kombinasi tenaga kerja-modal yang optimal juga dapat ditentukan, yaitu pada tingkat Lo dan Ko.

Gambar 2-3
Kombinasi Faktor Produksi



Gambar 2-4
Kurva Isocost


PENUTUP
Secara umum bentuk peta isoquant di dalam satu bidang produksi adalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: pada daerah tertentu berlereng negatif, cembung ke arah titik 0, tidak saling berpotogan antara isoquant yang satu dengan yang lain dan isoquant yang letaknya makin jauh dari titik 0 menunjukkan jumlah output yang makin besar.
Bentuk cembung dari garis isoquant ke arah titik 0 ini menunjukkan bahwa kemampuan mensubsitusi secara teknik antara input yang satu terhadap input yang lain yaitu makin lama makin berkurang. Kombinasi input yang secara teknik rasional terletak pada kombinasi-kombinasi input di antara 2 garis lokus (ridge line) yaitu garis lokus atas dan garis lokus bawah

DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim
Husain at-Tariqi, Abdullah Abdul, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar, dan Tujuan, Magistra Insania Press, Yogyakarta, 2004
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta, Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2008
Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Gema Insani Press, Jakarta, 1997
http://bisnisislami.wordpress.com/2008/03/03/perilaku-produksi-dalam-islam/
http://okasatria.blogspot.com/2008/01/manajemen-produksi.html
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=106

Tidak ada komentar:

Posting Komentar